Hal Penting yang Wajib Anda Ketahui dalam Hal Vaksinasi Difteri

ilustrasi difteri
Sumber gambar: jogja.tribunnews.com
Berbagai macam penyakit kian muncul di era yang semakin modern ini. Tentunya hal ini karena dunia kedokteran yang semakin maju sehingga bisa mendeteksi dan mendiagnosa penyakit serta menemukan obatnya. Salah satu penyakit yang banyak diwaspadai adalah penyakit difteri. Penyakit difteri merupakan penyakit yang diakibatkan dari infeksi menular sehingga bisa sebabkan sesak, pneumonia, rusaknya syaraf hingga gangguan jantung. Banyak juga penderita penyakit difteri ini yang kemudian meninggal dunia karena perawatan yang terlambat.

Perlu diketahui jika penyakit difteri ini bisa diderita anak hingga orang dewasa sekalipun. Mengingat penyakit difteri ini cukup berbahaya, maka vaksinasi penyakit difteri pun sangat dibutuhkan. Hal ini dilakukan demi bisa menekan resiko penularan dari penyakit difteri itu sendiri. Vaksinasi untuk penyakit difteri ini sudah masuk ke program nasional untuk imunisasi dasar di Indonesia serta direkomendasikan dari Kementerian Kesehatan. Biasanya vaksin penyakit difteri ini tersedia di bentuk kombinasi vaksin penyakit lainnya misalnya saja tetanus hingga batuk rejan.

Ternyata ada beberapa jenis vaksinasi penyakit difteri yang ada, seperti:


  • Vaksin DTP - vaksin yang satu ini diberikan ke anak dengan usia di bawah 7 tahun sehingga bisa mencegah penyakit difteri, tetanus dan juga pertusis.
  • Vaksin DtaP - sama halnya dengan vaksin DTP, namun untuk vaksin pertusisnya dimodifikasi yang menjadikan bisa mengurangi efek samping vaksinnya kepada orang yang menerima vaksin.
  • Vaksin DT - vaksin DT diberikan ke anak usia kurang dari 7 tahun untuk cegah penyakit difteri dan tetanus.
  • Vaksin Tdap - vaksin ini diberikan ke anak serta orang dewasa di rentang usia 11 hingga 64 tahun untuk bisa cegah tetanus, penyakit difteri dan juga batuk rejan.
  • Vaksin Td - vaksin Td diberikan ke remaja dan juga dewasa untuk bisa cegah tetanus dan juga difteri. Vaksin ini direkomendasikan dilakukan sekali tiap 10 tahunnya.

Sesuai dengan informasi tersebut, vaksinasi difteri dilakukan sehingga diharapkan bisa cegah penularan dari penyakit difteri dan juga tekan resiko penularan dari wabah difteri. Untuk Anda yang ingin melakukan vaksinasi difteri, maka ada baiknya menginformasikan ke dokter terlebih dulu terkait alergi yang mungkin Anda miliki atau di komponen vaksinnya. Tak hanya itu saja, vaksinasi difteri pun juga tak diberikan ke orang dengan sindrom Gullain Barre, kejang hingga gangguan saraf lain dan orang yang masih dalam kondisi sakit. Jadi hal ini harus diperhatikan betul.

Tentu Anda penasaran, kapan waktu terbaik untuk vaksinasi difteri ini bukan? Berdasarkan Ikatan Dokter, waktu yang tepat untuk melakukan vaksinasi difteri untuk anak yakni:

  • Dalam pemberian vaksinasi difteri pertama yakni DTP atau DTaP maka diberikan di usia 2 bulan atau 6 minggu juga sudah bisa. Selanjutnya di usia 3 atau 4 bulan bisa diberikan vaksinasi difteri DTP. Dan untuk DtaP, vaksin kedua dan ketiganya di usia 4 dan juga 6 bulan.
  • Sebagai booster, maka dianjurkan vaksinasi difteri diberikan di usia 18 bulan serta 5 tahun.
  • Anak dengan usia lebih dari 7 tahun juga nantinya akan diberikan booster untuk vaksinasi difteri yakni dengan vaksin Tdap atau Td di usianya 10 hingga 12 tahun.
  • Booster selanjutnya akan diberi di usia 18 tahun menggunakan vaksin Td dan juga bisa diulang lagi tiap 10 tahun sekali.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Rahasia Pampers Orang Dewasa Confidence Jadi Favorit Banyak Orang

Mengulas Merk Laptop Dell Lengkap yang Perlu Anda Ketahui

Jadwal MotoGP 2016 Trans7 Terlengkap